BOLAGILA -Bocah berinisial MAG bernasib pilu. Anak berusia 8 tahun itu terjatuh dari jembatan penyeberangan orang (JPO) di atas Tol JORR Cikunir, Kota Bekasi.

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (1/6/2024) sekitar pukul 16.30 WIB di JPO Kampung Jaha, Jatiasih, Kota Bekasi. MAG sempat dirawat di rumah sakit, namun sayang ia meninggal dunia pada Minggu (2/6/2024).

“Kemarin meninggal. Waktu setelah kejadian masih hidup terus ditangani oleh rumah sakit, terus subuhnya meninggal dunia,” ujar
Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota, Kompol Erna Ruswing, saat dihubungi, Senin (1/6).

Berikut fakta-fakta bocah MAG tewas usai terjatuh dari JPO di atas Tol JORR,

Korban Terjatuh Saat Bersandar
Kasi Humas Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Erna Ruswing Andari, mengungkapkan korban terjatuh dari atas JPO ke aspal Tol JORR usai bersandar di kawat pengaman JPO. Saat itu korban sedang bermain dengan teman-temannya.

“Saksi melihat korban bercanda di atas JPO kemudian korban kecapekan. Selanjutnya bersandar di pagar pembatas yang kondisi dipagari dengan tali rapia kemudian korban terjatuh di jalur 3, jalur cepat,” jelas Erna, Minggu (2/6).

Korban Luka di Kepala dan Kaki
Setelah terjatuh, korban dibawa oleh petugas Jasa Marga ke Rumah Sakit Pondok Kopi untuk penanganan medis. Korban mengalami luka patah kaki bagian kiri dan luka di kepala.

“Korban dibawa ke RS Pondok kopi dengan luka pada bagian kaki kiri patah dan luka bagian kepala,” tuturnya.

Korban Tak Tertabrak Mobil
Kejadian bocah jatuh dari JPO ke Tol Cikunir ini viral di media sosial. Dalam rekaman video yang beredar, tampak sejumlah kendaraan berhenti imbas kejadian tersebut.

Kanit Laka Satlantas Polres Metro Bekasi Kota Iptu Wandi Suwandhi memastikan korban tidak tertabrak mobil meski saat itu banyak kendaraan yang melaju di jalan tol.

“Bukan kecelakaan lalu lintas. Jadi anak-anak lagi bermain di atas JPO, bermain bersama temannya. Tidak tertabrak mobil, tidak tertabrak mobil,” ujar Wandi, saat dihubungi wartawan, Senin (3/6).

JPO Jadi Tempak Bocah Tunggu Bus Telolet
Seorang warga setempat bernama Etoy (55) mengatakan JPO Kampung Jaha, Jatiasih, Kota Bekasi yang menjadi lokasi bocah terjatuh menjadi tempat anak-anak menunggu bus ‘telolet’.

“Tadinya (sebelum kejadian MGA jatuh) rutin, karena bocah kan pada main telolet-telolet apa itu,” kata Etoy di sekitar lokasi, Senin (3/6).

Etoy mengaku tidak mengetahui secara pasti saat kejadian MGA terjatuh. Dia mengetahui kejadian tersebut bermula ketika melihat ada keramaian orang di jalan tol.

“Tahu-tahu saya lihat naik ke atas ada bocah itu di bawah di jalan, nggak taunya katanya bocah jatuh dari atas, saya turun ke bawah saya muter saya mau foto, saya pengen jelas ini anak mana, biar tahu. Saya info ke teman di grup, akhirnya bapaknya datang ‘ini mah anak saya’. Ya udah langsung anter ke rumah sakit Pondok Kopi,” jelas Etoy.

Dia menyebut warga sudah sering kali mengingatkan hingga melarang bocah-bocah tersebut untuk tidak bermain di JPO. Dia mengatakan JPO mulai ramai didatangi bocah untuk bermain pada sore hari.

“(Ramainya) sore, mulai jam 16.00 WIB udah pada kumpul-kumpul tuh anak-anak abis Ashar, di sini, di sono. Iya (warga melarang), saya juga sering kasih tau anak-anak ‘turun turun jangan main di atas’. Tapi ya namanya anak-anak susah, datang lagi datang lagi. Kita kan ngeri ya namanya kawat udah bobol,” ungkap Etoy.

Pengelola Perbaiki Kawat Pembatas
Jasamarga Metropolitan Tollroad (JMT) buka suara terkait jatuhnya bocah berusia 8 tahun dari jembatan penyeberangan orang (JPO) ke jalan tol di Jatiasih, Kota Bekasi. Pengelola kini telah mengganti kawat rusak yang menyebabkan bocah tersebut terjatuh.

Senior Manager Representative Office 1 Regional JMT, Alvin Andituahta Singarimbun, menyampaikan dukacita atas kejadian tersebut. Ia memastikan pihaknya telah memperbaiki kawat pengaman JPO tersebut.

“JMT bersama Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) dan Jasamarga Tollroad Maintenance (JMTM) selaku service provider pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol telah menemui keluarga korban dan berkomitmen untuk segera melakukan pengamanan dengan kembali melakukan perbaikan pada kawat pengamanan jembatan yang rusak untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali,” ujar Alvin dalam keterangan tertulis Senin (3/6).

Alvin menyampaikan JMTM sebelumnya telah memperbaiki kawat pengaman JPO KM 43 Jalan Tol JORR E pada Februari 2024 yang lalu. Akan tetapi, kawat itu diduga dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab.

“Kerusakan ini kerap terjadi diduga dengan sengaja memotong kawat pengaman JPO,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Alvin mengatakan pengelola akan meningkatkan intensitas pengawasan di seluruh area Jalan Tol JMT. Pihaknya juga mengimbau, khususnya untuk anak-anak untuk tidak memasuki area Ruang Milik Jalan (Rumija) dan Ruang Pengawasan Jalan (Ruwasja) serta bermain di JPO jalan tol karena sangat berbahaya.

“Sesuai dengan Pasal 56 Undang-undang No. 38 tahun 2004 tentang Jalan yang menyatakan bahwa Setiap orang dilarang memasuki jalan tol, kecuali pengguna jalan dan petugas jalan tol dan jika membahayakan dapat diancam dengan hukuman kurungan dan denda,” tuturnya.

Alvin menambahkan, Jasa Marga juga akan berkoordinasi dengan Kepolisian untuk melakukan Langkah-langkah preventif dengan melibatkan masyarakat untuk Bersama-sama menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan jalan tol.