BOLAGILA – Taman hiburan di Prancis memakan korban lagi hingga seorang pemuda tewas. Taman hiburan itu pun ditutup.
Remaja yang meninggal itu berusia 17 tahun dan akrab disapa Sammy. Ia meninggal di Luna Park, Cap D’Agde, Prancis Selatan, setelah angin kencang mengguncang wahana ketapel ‘Adrenalin’ pada Minggu (6/8/2023).
Dilansir dari The Sun, Kamis (10/8/2023) rupanya, korban dari insiden itu bukan hanya Sammy. Pengunjung perempuan berusia 19 tahun mengalami luka-luka akibat jatuh dari ketinggian 180 kaki atau sekitar 54,8 meter. Dikabarkan wanita tersebut dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Atas kejadian tersebut, penyelidikan telah dilakukan dan empat orang termasuk manajer taman bermain ditahan untuk dimintai keterangan.
“Sejak awal ditahan polisi, saya hanya memikirkan keluarga korban,” Manajer Taman Hiburan Luna Park, Pierrick Pubil, mengatakan kepada Midi Libre
“Anak-anak kecil. Itu menghantui saya. Kejadian buruk itu terjadi di sana. Itu akan menandai saya seumur hidup,” ujar Pubil yang menyesalkan kejadian tersebut.
Dia menambahkan belum pernah melihat kecelakaan di taman hiburan itu sebelumnya. Pubil juga mengumumkan bahwa wahana itu akan ditutup secara permanen demi menghormati anak-anak.
Dia mengatakan bahwa setelah pihak berwenang mengizinkannya, wahana tersebut akan dibongkar. Pubil menambahkan akan membayar biaya pemakaman.
“Kami akan melakukan semua yang harus kami lakukan, tetapi itu tidak akan pernah cukup. Ini adalah rasa sakit yang akan selalu ada di dalam hati kami,” katanya.
Jaksa penuntut setempat, Raphael Balland, mengatakan ada dua orang yang menjadi korban kecelakaan atraksi adrenalin.
“Seorang remaja berusia 17 tahun meninggal karena luka-lukanya dan seorang wanita muda berusia 19 tahun dibawa ke rumah sakit di Montpellier sebagai (kasus) darurat,” ujar Balland.
Balland mengatakan bahwa para remaja tersebut menabrak rintangan saat terjun dari wahana ayunan kabel. Diprediksi ayunan itu mencapai kecepatan 70 mil per jam atau sekitar 112 kilometer per jam.
Empat orang yang ditahan untuk dimintai keterangan telah dibebaskan sementara, kendati penyelidikan masih berlanjut.
Wali Kota Cap d’Adge, Gilles d’Ettore, mengatakan bahwa Sabtu malam itu sangat berangin. Ia menyebut hal itu sangat jarang terjadi di Agde.
Penumpang yang menaiki atraksi adrenalin tersebut diikat dengan tali pengaman dan dilontarkan ke udara setinggi 180 kaki atau sekitar 54,8 meter. Mereka kemudian dilentingkan untuk berayun di atas kabel dengan kecepatan tinggi.
Namun, sejumlah saksi mata mengatakan kepada media lokal bahwa kabel tersebut menyimpang dari jalur biasanya dan membuat penumpang wahana menabrak tiang logam yang menahan atraksi. Kemudian, mereka terlontar dari tali pengaman.
Bukan kali pertama
Media lokal, Midi Libre, ternyata memberikan fakta menarik. Mereka melaporkan bahwa peristiwa serupa itu bukan kali pertama terjadi. Pada 2019 telah ada pria yang mesti menerima jahitan karena kepalanya terbentur tanah setelah menaiki wahana adrenaline.
Kemudian pada 2015, dikabarkan sepasang muda-mudi juga terlempar dari wahana ketapel ketika ketapel tersebut patah di udara.