BOLAGILA – Securities and Exchange Commission (SEC) menyebut Elon Musk masih membutuhkan persetujuan dari pengacara sebelum memposting kicauan terkait Tesla.

Badan yang mengawasi perdagangan saham di Amerika Serikat itu baru memperbarui perintah pengadilan tersebut pada minggu ini, dan menyebut perjanjian antara Musk dan SEC sebelumnya masih berlaku.

Perintah pengadilan ini terkait masalah Musk pada 2018 lalu, yaitu saat ia ia ingin membawa Tesla sebagai perusahaan privat menjadi perhatian regulator AS, termasuk badan pengawas pasar saham Amerika Serikat (SEC) dan Departemen Kehakiman. Dalam cuitan itu, ia juga menetapkan harga USD 420 per saham dan telah mengamankan pendanaan.

Akibat kicauan Musk itu saham Tesla di bursa efek menjadi berfluktuasi, yang membuat SEC melakukan investigasi untuk mencari kemungkinan apakah Musk melakukan pelanggaran terkait perdagangan saham.

Kemudian Musk dan Tesla berdamai dengan SEC namun tanpa mengakui kesalahan tersebut. Mereka membayar denda sebesar USD 20 juta, Musk mundur dari chairman Tesla, dan menyetujui untuk meminta persetujuan pengacara sebelum mengicaukan informasi terkait Tesla.

Meski begitu Musk tidak menyesali hal tersebut, dan merasa kalau denda dan hukuman yang ia terima setimpal dengan “keuntungan” yang ia dapatkan. Musk menganggap banyaknya jumlah likes dan respon yang ia dapatkan lewat cuitan tersebut setimpal dengan penalti yang ia dapatkan.

Tak lama setelahnya, Tesla menunjuk pengganti Musk sebagai chairman. Yaitu Robyn Denholm sebagai pengisi jabatan yang ditinggalkan oleh Musk. Sebelumnya, ia merupakan CFO sekaligus Head of Strategy dari Telstra, perusahaan telekomunikasi asal Australia.

Selain itu, ia juga merupakan direktur independen Tesla sejak 2014 lalu. Nantinya, ia akan meninggalkan tempat lamanya itu setelah pengumuman enam bulan sebelum kepindahnya dia selesai.

Pihak Tesla sendiri mengatakan bahwa ia akan mulai aktif bekerja sesegera mungkin. Selama proses transisi ini berlangsung, Elon akan bertugas untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Robyn dalam memangku jabatan chairman.

Dalam masa transisi ini juga, Robyn akan terlebih dahulu berada di posisi Chair of Tesla Audit Committe, sebelum benar-benar menjadi Chair of Tesla Board. Hal tersebut akan benar-benar rampung dilakukan begitu dirinya benar-benar sudah meninggalkan Telstra.