BOLAGILA  Desa Wisata Kreatif Terong, Sijuk, Belitung menjadi salah satu desa wisata yang patut dikunjungi milenial. Desa ini merupakan salah satu destinasi yang menawarkan pengalaman wisata lengkap, dari alam, budaya, hingga buatan. Liburan bersama teman-teman dijamin terpuaskan di Belitung.

Lokasi Desa Wisata Terong sangat strategis karena jarak yang dekat dengan semua titik utama destinasi wisata Belitung. Dari Bandara Internasional HAS Hanandjoedin hanya perlu waktu tempuh 25-30 menit, ke pusat Kota Tanjung Pandan hanya butuh waktu 10 – 15 menit dan ke destinasi wisata Pantai Tanjung Kelayang atau Pantai Tanjung Tinggi hanya butuh waktu 15 – 20 menit. 

Asal Muasal Nama Desa Terong

Sebelum jadi Desa Terong dulu namanya Desa Suak yang artinya lautan betelok (lautan yang lebih menjorok ke arah daratan). Kala itu, di desa ini ada nenek-nenek yang dikenal sakti namanya NEK TULONG. Nek Tulong sering menyimpan Petunang atau peluru untuk menyerang/menghantam para Penyamun/Lanun. Ketika Nek Tulong wafat lalu Beliau dimakamkan di Dusun Suak atau sekarang bernama Dusun I Terong. Di sekitar tempat kuburan Nek Tulong terdapat aik (air) yang bernama Aik Tebat Terong yang terletak dekat perbatasan Desa Aik Seruk bagian sebelah Timur Desa Terong.

Banyak orang mengira nama Terong ini berasal dari adanya terong besar di desa tersebut, padahal tidak ada. Yang menjadikan nama Terong tersebut bermula dari zaman penjajahan Belanda. 

Ada seseorang bertanya kepada orang Belanda,”Tuan kampong apa ini ?”, kemudian ia menjawab,“Kampong terang”. Karena memang terang dan tidak ada apa apa. Tidak ada pohon-pohon besar di tengah kampung dan itulah asal muasal nama Desa Terong, kata Akil Bujang, dikutip dari website desawisataterong.com

Kesimpulannya adalah nama Desa Terong itu tercipta karena pergeseran antara nama Kampong Terang dengan legenda nenek sakti yang bernama Nek Tulong tadi. 

Keunikan Desa Wisata Terong

Semangat perangkat dan masyarakat Desa Terong untuk mengolah lahan kosong bekas tambang timah yang sudah tidak produktif menjadi destinasi wisata mengantarkan Terong menjadi desa wisata yang kreatif dan populer. Bekas tambang itu disulap menjadi Aik Rusa’ Berehun, sebuah taman yang dilengkapi danau dan beberapa saung yang berdiri di sekitarnya. Wisatawan bisa menikmati alam sekaligus kuliner khas daerah tersebut.

Dari situlah merembet mengembangkan potensi wisata lainnya. Dari potensi alam pantai, mangrove, perkebunan masyarakat dan daerah perbukitan yang sangat cocok untuk aktivitas hiking maupun kawasan camping ground yang eksotis. 

Pada tahun 2017, Kementerian Desa, PDT bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata menetapkan Desa Terong sebagai Desa Wisata Kreatif. Satu tahun berikutnya, Desa Terong mampu meraih peringkat delapan Desa Wisata kategori Community Based Tourism (CBT) tingkat Nasional.

Di tahun 2021, Desa Terong masuk dalam 100 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diumumkan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno. Penghargaan ini semakin meningkatkan popularitas Belitung yang masuk dalam 10 destinasi prioritas nasional.

Secara garis besar potensi wisata di Desa Wisata Terong dibagi menjadi:

1. Wisata Alam

Wisata Alam, terdiri dari wisata perbukitan (Bukit Tebalu Simpor Laki), Wisata Agro, Wisata Pantai dan Mangrove.

Di wisata Agro, pengunjung bisa melakukan aktivitas menanam sayur di perkebunan milik warga desa. Atau bisa pula aktivitas mencari kerang kecil/Keremis di pantai milik desa saat air laut surut lalu kemudian hasil dari mencari Keremis tersebut dilanjutkan dengan aktivitas memasaknya dengan bumbu-bumbu tradisional yang menyehatkan.

2. Wisata Budaya

Wisata Budaya, berupa kegiatan seni tari tradisional dan musik Gambus yang tergabung dalam Sanggar Tari Aik Rusa Berehun serta semua hal yang berkaitan dengan adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat Desa Wisata Kreatif Terong.

3. Wisata Aik Rusa’ Berehun

Wisata Buatan, yaitu berupa lokasi meeting point sekaligus lokasi berbagai kegiatan wisata edukasi bernama Wisata Aik Rusa’ Berehun yang memanfaatkan bekas tambang timah milik masyarakat yang di reklamasi secara swadaya oleh komunitas sehingga menjadi kawasan yang hijau kembali dengan ditanami tumbuhan dan dibangun berbagai fasilitas serta sarana prasarana wisata. 

Untuk melengkapi desa wisata, masyarakat berpartisipasi menyediakan rumah tinggal mereka sebagai homestay, membangun UMKM serta menyiapkan pertunjukkan seni tari dan musik Gambus.

Hal paling menarik saat menginap di homestay adalah, tamu/wisatawan diajak berinteraksi melakukan kegiatan sehari-hari seperti berkebun, menanam bibit sayur, memetik sayur, memancing ikan di laut, memasak kuliner tradisional atau hanya sekedar jalan-jalan ke pantai untuk menikmati indahnya pemandangan.

Sandiaga Uno Apresiasi Ekonomi Kreatif Desa Terong

Dalam sebuah kunjungan ke Desa Terong tahun 2021, Sandiaga Uno memuji kolaborasi masyarakat, perangkat desa, pemerintah daerah dan dunia usaha dalam mewujudkan Desa Wisata Terong. 

Sandiaga meyakini pengembangan potensi wisata dan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dapat menggerakkan perekonomian di Belitung dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya.

“Desa Wisata Kreatif Terong memiliki produk-produk ekonomi kreatif yang berkelas, bukan hanya nasional tapi bahkan dunia. Seperti di bidang kuliner ada minyak kelapa, lada putih muntok, dan ketam isi. Produk-produk di sini layak dibanggakan menjadi produk ekonomi kreatif,” katanya.