Wuhan kini kembali diserang virus Corona melalui varian delta. Pemerintah terkait pun gerak cepat dengan menggelar tes PCR massal.

BOLAGILA – Para ahli di China baru-baru ini memperingatkan kemungkinan kemunculan virus Corona baru dari hewan liar. Penyebaran infeksi COVID-19 di banyak spesies hewan yang berbeda memicu potensi mutasi, timbulnya varian lebih berbahaya.


“Sejumlah hewan telah ditemukan rentan terhadap COVID-19, dan potensi mutasi virus yang berkelanjutan pada hewan-hewan ini, seperti cerpelai, menimbulkan ‘ancaman besar bagi kesehatan masyarakat jika mereka menularkan kembali ke manusia’,” tulis penulis utama laporan tersebut, Gao Fu, kepala Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China.

Maka dari itu, ia mendesak skrining atau pemantauan virus SARS-CoV-2 skala besar khusus satwa liar darat dan laut, terutama mereka yang rentan terinfeksi.

“Untuk merumuskan strategi pencegahan dan pengendalian lebih lanjut,” kata Gao dan rekan penulis Wang Liang dari Chinese Academy of Sciences, dalam perspektif yang diterbitkan buletin mingguan CDC China.

Tak hanya bisa melihat potensi mutasi virus yang berbahaya, skrining menyeluruh pada hewan-hewan terpapar COVID-19 juga bisa menjadi petunjuk asal muasal Corona yang masih belum menemukan titik terang.

11 spesies terinfeksi
Hingga kini, tercatat 11 spesies yang terinfeksi virus Corona COVID-19 di dunia nyata. Termasuk harimau, gorila, macan tutul, hingga cerpelai.

“14 spesies lainnya telah diidentifikasi dapat terinfeksi melalui percobaan laboratorium,” kata Gao.

“Ini bisa menjadi ‘puncak gunung es’ untuk hewan yang rentan,” jelas para penulis riset memperingatkan, karena ada pemeriksaan laboratorium yang terbatas dari spesies berbeda untuk risiko infeksi, termasuk mamalia laut.

Sementara di Amerika Serikat, dilaporkan penyebaran virus lewat rusa berekor putih. Hal ini juga menandakan risiko virus dapat bermutasi dan menyebar ke hewan lain hingga kembali menginfeksi manusia, seperti SARS-CoV-2.

“Karena SARS-CoV-2 menjadi liar, banyak hewan liar lainnya juga akan terinfeksi SARS-CoV-2 melalui kontak langsung atau tidak langsung dengan rusa berekor putih liar,” tulis mereka, menambahkan bahwa langkah-langkah seperti pemusnahan skala besar cerpelai bertani di Belanda tidak mungkin dilakukan dengan hewan liar.