Minum kopi seolah merupakan budaya lazim di Provinsi Nangroe  Aceh darussalam. Bahkan, aktivitas ini telah dilakukan sejak lama
Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keude Meulaboh atawa ulon akan syahid”. Itulah kutipan salah satu Pahlawan Nasional Indonesia, Teuku Umar sebelum berperang melawan tentara kolonial Belanda 11 Februari 1899 silam.

Nikmatnya Ngopi di Kopi Solong, Aceh
Kopi


Arti dari kutipan Teuku Umar adalah, “Besok pagi kita akan minum kopi di kota Meulaboh atau aku akan syahid.”
Kutipan itu menunjukkan jika ngopi sudah dilakukan di Serambi Makkah (julukan Aceh), bahkan sebelum kopi dibudidayakan di sana
Konon budaya kopi berasal dari Kesultanan Ottoman (Turki) yang dahulu berhubungan baik dengan Kesultanan Aceh.

Kue timpan, si manis untuk teman ngopi

Teman menyeruput kopi pahit yang pas adalah dengan hidangan manis. Di Kopi Solong, salah satu sajian yang wajib dijajal untuk teman ngopi adalah kue timpan.

Wujud kue ini seperti lemper, tetapi lebih ramping dan dibungkus daun pisang muda. Bahan dasarnya adalah ketan yang diulen dengan pisang raja.

Image result for kue timpan
TIMPAN

Parutan kelapa dan srikaya merupakan isi kue ini. Selain gurih dan manis, bungkus daun pisang juga membuat aroma sedap kue ini semakin menggugah selera.

Selain ketiga menu di atas, Kopi Solong juga menyajikan menu lain seperti kopi susu, espresso, dan teh tarik. Ada pula makanan besar yang dijajakan di terasnya. Hidangan pun tidak hanya khas Aceh saja.