— Astra Honda Motor (AHM) meminta bantuan pemerintah daerah menangguhkan kenaikan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) agar membantu masyarakat bergairah lagi membeli sepeda motor semasa pandemi virus corona (Covid-19).

Pandemi telah menjatuhkan penjualan motor di dalam negeri. Menurut data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia, penjualan pada April tumbang menjadi 123 ribu unit dari Maret 561 ribu unit.

AISI juga telah memprediksi total penjualan motor nasional pada tahun ini akan turun 45 persen menjadi 3,6 juta unit – 3,9 juta unit. Pada 2019 pencapaian AISI sebesar 6,48 juta unit.

PKB merupakan salah satu komponen yang digunakan produsen untuk menentukan harga jual motor di dalam negeri. PKB dibebankan ke konsumen dan wajib dibayar setiap tahun.

Wakil Presiden Direktur AHM Johannes Loman dalam wawancara virtual, Jumat (12/6), menyatakan, kenaikan PKB di tengah pandemi bisa memberatkan konsumen dan membuat penjualan motor semakin redup.

“Karena itu akan memberatkan komsumen. Kalau konsumen berat mereka tidak akan bisa membeli motor atau memperpanjang STNK,” kata Loman.

Menurut Loman, pihaknya sudah sempat berbicara ke pemerintah provinsi untuk meminta berbagai bantuan, termasuk soal keringanan PKB.

“Jadi kami juga sempat berbicara kepada masing-masing provinsi bagaimana supaya misal pajak STNK jangan dinaikin dulu,” Loman.

Loman juga bilang perusahaannya sedang berjuang mengatasi efek negatif Covid-19. Dia mengingatkan operasional perusahaannya melibatkan berbagai pihak lain termasuk pemasok komponen hingga jaringan penjualan yang diharapkan bisa terus bekerja sama untuk menjalani masa sulit.

“Artinya AHM memperhatikan supplier masih bisa survive dan jaringan kami masih bisa survive,” ucapnya.

“Mereka harus bisa bahu membahu menghadapi dengan total pasar yang turun. Jadi kalau dulunya jualan mungkin 40-45 persen di atas yang kondisi sekarang, ya mereka harus bisa hidup dengan kondisi market yang turun ini. Jadi mau tidak mau bahu membahu,” ungkapnya.

Direktur Marketing AHM Thomas Wijaya menjelaskan perusahaan telah menurunkan target penjualan motor imbas Covid-19. Pada tahun ini target turun menjadi 2,8 juta-3 juta unit dari yang ditetapkan sebelumnya 4,6 juta- 4,8 juta unit.

Koreksi target itu sejalan dengan penurunan pasar sepeda motor nasional yang diprediksi AISI.

“Tapi dengan kondisi selama dua tiga bulan ini kami mengkoreksi di 3 juta. Harapan lami bisa di 2,8 juta- 3 juta inline dengan dampak dengan kondisi pasar itu untuk sepeda motor honda,” ucap Thomas.