BOLAGILA – Penampakan megalodon tertangkap citra satelit. Video ini tengah viral di media sosial TikTok. Hal ini sontak menghebohkan warganet, mereka yakin hiu raksasa masih ada dan hidup di lautan.
“Video berikut adalah cuplikan dari satelit. Saat Anda memperbesarnya, tampaknya terlihat mirip dengan hiu,” ucap narator video dengan musik yang menakutkan dikutip dari detikInet, Kamis (20/7/2023).

Sang kreator @theyrewatchingusnow kemudian membandingkan ukuran bayangan misterius tadi dengan bus kuning sekolah. Keduanya sama-sama punya panjang 40 kaki atau kisaran 12 meter.


Video berdurasi 18 detik itu hampir ditonton 500 ribu kali. Warganet juga membanjiri kolom komentar

“Mereka benar-benar masih hidup. Lautannya sangat dalam dan kami baru menjelajahi 5 hingga 10 persen.” kata salah satu komentar.

“Lebih dari 80 persen lautan kita belum dipetakan, belum diamati, dan belum dijelajahi. Masih banyak yang harus dipelajari dari penjelajahan misteri di kedalaman,” kata yang lain.

Diketahui, video TikTok penampakan megalodon ini berasal dari video yang dibagikan oleh Discovery di YouTube pada tahun 2014 sebagai bagian acara Shark Week.


Citra satelit tersebut dibuat oleh NASA di dekat Sao Paulo dan menimbulkan kekhawatiran besar, karena sepertinya ada tumpahan minyak besar yang ternyata adalah segerombolan mikroba yang tidak berbahaya.

Orang yang mempelajari mikroba juga memperhatikan sesuatu yang aneh di dalam air yang awalnya tampak seperti bintik, tetapi setelah diamati lebih dekat berbentuk seperti hiu.

Tidak jelas apakah ada penyelidikan lebih lanjut terhadap bayangan itu, tetapi itu masih menjadi topik pembicaraan hangat hampir satu dekade kemudian.

Mengenal Megalodon
Megalodon adalah spesies hiu purba yang sudah punah. Nama megalodon berasal dari bahasa Yunani yang berarti “gigi besar”.

Hiu ini hidup sekitar 23 hingga 3,6 juta tahun lalu, dari zaman Miosen Awal hingga Pliosen Akhir. Megalodon dianggap sebagai hiu terbesar dan ikan terbesar yang pernah ada.

Ukuran dan penampilan megalodon tidak diketahui pasti, karena hanya ditemukan fosil gigi, tulang belakang, dan beberapa vertebra. Beberapa ilmuwan berpendapat bahwa megalodon mirip dengan hiu putih besar (Carcharodon carcharias), tetapi ada juga yang mengira bahwa megalodon lebih mirip dengan hiu paus (Rhincodon typus), hiu manta (Cetorhinus maximus), atau hiu pasir (Carcharias taurus).


Perkiraan terbaru dengan rentang kesalahan terkecil menunjukkan bahwa panjang maksimum megalodon bisa mencapai 20,3 meter, dengan berat sekitar 103 ton. Megalodon diperkirakan memakan paus, lumba-lumba, anjing laut, dan ikan besar lainnya.

Megalodon tersebar di perairan tropis dan subtropis di sepanjang pantai dan daerah landas kontinen di semua benua kecuali Antartika. Pada zaman Miosen Awal dan Tengah, megalodon banyak ditemukan di Laut Karibia, Laut Mediterania, Teluk Benggala, pantai California, dan pantai Australia Selatan.

Pada zaman Miosen Akhir dan Pliosen Awal, megalodon menyebar ke perairan Eropa Utara, Amerika Selatan, Afrika Selatan, Selandia Baru, dan Asia Timur. Pada zaman Pliosen Akhir, megalodon mengalami penurunan populasi dan punah sekitar 2,6 juta tahun lalu.


Mitos Megalodon Masih Ada
Sejauh ini, memang tidak ada bukti visual yang menunjukkan yang menunjukkan bahwa megalodon masih hidup di lautan dalam.

Meskipun, lautan dalam belum sepenuhnya dieksplorasi oleh manusia, teknologi seperti sonar, radar, kamera bawah air, dan satelit sudah cukup canggih untuk mendeteksi makhluk sebesar megalodon jika ada. Juga, tidak ada laporan dari nelayan, penyelam, atau ilmuwan yang mengklaim melihat atau menemukan jejak megalodon di lautan.

Meskipun bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa megalodon sudah punah, ada beberapa mitos yang beredar di masyarakat tentang keberadaan hiu raksasa ini. Beberapa mitos tersebut antara lain:

Megalodon masih hidup di Mariana Trench, palung terdalam di dunia yang mencapai lebih dari 10 kilometer. Mitos ini tidak masuk akal karena palung tersebut tidak memiliki cukup oksigen, cahaya, suhu, dan makanan untuk mendukung kehidupan megalodon.

Megalodon masih hidup di Segitiga Bermuda, wilayah laut di Atlantik yang terkenal dengan hilangnya banyak kapal dan pesawat. Mitos ini tidak beralasan karena tidak ada hubungan antara megalodon dan fenomena Segitiga Bermuda, yang lebih berkaitan dengan faktor alam atau manusia.

Megalodon masih hidup di Samudra Selatan, wilayah laut di sekitar Antartika yang jarang dikunjungi oleh manusia. Mitos ini tidak logis karena megalodon tidak pernah hidup di perairan dingin seperti Antartika, dan juga karena Samudra Selatan sudah dipetakan dan dipantau oleh ilmuwan.