BOLAGILA – Sebanyak empat dari sepuluh Pintu Air Sepuluh, Pasar Baru Kota Tangerang, alami kerusakan yang akhirnya menyebabkan jebol. Sehingga, di tengah musim kemarau ini, debit Air Sungai Cisadane mengalami penyusutan yang signifikan.

Hal ini dikhawatirkan membuat pasokan air baku untuk Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Benteng, berkurang. Sehingga produksi air bersih untuk masyarakat Kota Tangerang mengalami penurunan.

“Setelah dicek ternyata dari 10 pintu air ada 4 yang mengalami kerusakan, sehingga debit air Sungai Cisadane yang seharusnya tertampung malah terus mengalir dan permukaan airnya menjadi turun karena debit air terus berkurang. Dan otomatis suplai bahan baku air untuk PDAM pun juga jadi berkurang,” ungkap Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah, saat meninjau Bendungan Pintu Air 10, Pasar Baru, Jumat (21/7/2023).

Untuk itu, Arief, meminta kepada Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWS C2) selaku pengelola Bendungan Pasar Baru untuk segera memperbaiki kebocoran yang terjadi di Pintu Air 10 tersebut.

“Tadi saya sudah menelepon Kepala BBWS C2, Pak Bambang Heri Mulyono, dan saya sudah meminta agar perbaikan segera dilakukan secepatnya,” katanya.

“Apalagi sudah memasuki kemarau, dikhawatirkan suplai air bersih untuk masyarakat bisa berkurang jika tidak segera diperbaiki,”katanya.

Selain itu, Arief juga menginstruksikan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk terus berkoordinasi dengan pihak BBSW C2 dan juga dengan pihak PDAM terkait inventarisasi dan fasilitasi berbagai sarana penundukung agar proses perbaikan dapat berjalan optimal dan cepat.

“Tolong ya Kadis PU kerahkan juga petugasnya untuk membantu, koordinasikan juga dengan PDAM. Inventarisir dan laporkan terus update dan perkembangannya,” ujarnya.

Produktifitas Menurun

Sementara dilain pihak, Direktur Utama PDAM Tirta Benteng Doddi Effendy menjelaskan, akibat dari kerusakan yang terjadi di pintu air 10 tersebut, mengakibatkan produksi air bersih PDAM Tirta Benteng kota Tangerang berkurang sampai 40 persen.

“Ketinggian air normalnya itu di atas 13 meter sekarang tinggal 10 meteran, ini berpengaruh ke intake PDAM yang produksinya menurun sampai 60 persen,” jelasnya.