BOLAGILA, Jakarta “Tidak ada biaya apapun untuk memiliki mimpi. Negara-negara Eropa telah terbiasa memenangkan Piala Dunia. Tim nasional Maroko adalah “Rocky Balboa” dari Piala Dunia 2022.

Pelatih Timnas Maroko, Walid Regragui menegaskan hal itu usai kemenangan 1-0 timnya melawan Portugal dalam laga perempat final Piala Dunia 2022 di Stadion Al Thumama, Doha, Qatar, Sabtu (10/12/2022).

“Ini bukanlah sebuah keajaiban, tapi berkat kerja keras para pemain Maroko yang tak gentar menghadapi Portugal.”

Hanya sedikit orang yang percaya bahwa mungkin saja Maroko masih menjadi bagian dari Piala Dunia ini ketika turnamen dimulai di Qatar pada 20 November lalu.

Tapi sekarang optimisme melonjak melalui tim Reragui dan di antara kerumunan pendukungnya, di Qatar, Maroko, dan di seluruh dunia.

Bisakah Maroko memanfaatkan peluang lagi dan mengakhiri dongeng mereka dengan gemilang?

Maroko telah menorehkan sejarah, menjadi tim Afrika pertama kalinya yang menginjakkan kakinya di semifinal. Tinggal dua Langkah lagi untuk meraih sesuatu yang tak terbayangkan sebelumnya : menjadi juara dunia.

Apakah pembuat sejarah itu bisa memenangkan Piala Dunia?

Berjarak dua pertandingan lagi kemustahilan itu akan direngkuh. Sekarang Perancis menanti, ujian yang berat sudah menanti.

Pelatih Reragui mengatakan para pemainnya tidak hanya bercita-cita untuk mencapai final hari Minggu tetapi juga untuk memenangkannya.

“Dalam satu konferensi pers tiga atau empat pertandingan lalu, saya ditanya apakah kami bisa memenangkan Piala Dunia. Dan saya berkata, ‘Kenapa tidak?’ Kita bisa bermimpi. Mengapa kita tidak boleh bermimpi? Jika Anda tidak bermimpi, Anda tidak akan mendapatkan apa-apa,” kata Reragui kepada wartawan pada Sabtu setelah kemenangan tim atas Portugal.

Nama-nama besar sudah dikalahkan, seperti Belgia, Spanyol dan Portugal, lalu bermain imbang melawan Kroasia

Mental

Namun kini, yang akan dihadapi adalah Prancis, sang juara bertahan. Jika berhasil melewati juara Piala Dunia 2018 ini, Argentina, pemenang Piala Dunia 1986 dan Kroasia, runner-up pada 2018 sudah menanti untuk memperebutkan trofi Piala Dunia 2022.

Namun Singa Atlas tak perlu gentar. Mereka sudah bertarung dengan gagah. Nama-nama besar mulai dari Cristiano Ronaldo, Kevin De Bruyne, Thomas Muller hingga Ferran Torres tak bisa menjadi pembeda dan penyelamat tim di saat genting.

Negara yang melaju di babak semifinal Piala Dunia 2022 Qatar sudah tidak diragukan lagi. Bukan hanya soal kemampuan, tetapi dari segi mental dan kekuatan taktik sudah matang.

Keberhasilan Maroko lolos ke semifinal Piala Dunia 2022 tak semata-mata bergantung pada skill para pemain saja. Ada banyak faktor yang mempengaruhi performa mereka yang luar biasa selama turnamen kali ini.

Satu di antara faktor yang sangat menonjol dari tim asuhan Walid Regragui ini adalah soal mental, yang malah semakin kuat dan membara saat mereka bersua tim-tim mapan langganan juara turnamen.

Maroko tampil efektif dengan mengalahkan Spanyol, Jerman dan Portugal yang di atas kertas lebih diunggulkan. Para pemain sama sekali tak gentar berhadapan dengan nama-nama mentereng di depan mereka

Taktik Apa

Siapa yang telah mengalahkan Atlas Lions sejauh ini?

Mereka belum pernah kalah dan memuncaki grup mereka setelah mengalahkan Belgia dan Kanada, lalu bermain imbang melawan Kroasia sebelum menghempaskan Spanyol di babak 16 besar dengan kemenangan dramatis melalui adu penalti.

Portugal datang dan pergi berikutnya, dengan sundulan Youssef En Nesyri yang melonjak dan mengukir kemenanga kegembiraan para pendukung yang tersebar di seluruh dunia.

Satu-satunya gol yang membobol gawang Maroko adalah gol bunuh diri Nayef Aguerd saat mengalahkan Kanada 2-1 di matchday 3 Grup F Piala Dunia 2022 di Al Thumama Stadium, Kamis (01/12/2022) malam WIB.

Taktik apa yang akan digunakan Maroko melawan Prancis?

Taktik yang dilakukan Maroko sepanjang turnamen tak akan berubah. Pertahanan yang kokoh sudah ditunjukkan, tak pernah kebobolan kecuali oleh pemainnya sendiri.

Mbappe, yang lima golnya menjadikannya pencetak gol terbanyak turnamen, mampu membuka lini belakang mana pun menjadi pemain yang paling diwaspadai. Jangan dilupakan juga Olivier Giroud dan Antoine Griezmann tampil bagus di Qatar.

Robot AI Al Jazeera, Kashef memberikan hitungan angka, dan menyimpulkan Maroko menghadapi perjuangan berat.

Percaya

Kashef memberi Maroko peluang 32 persen untuk mengalahkan Prancis dan melaju ke final.

Jika Atlas Lions mampu melakukannya, mereka memiliki peluang 43 persen untuk mengangkat trofi jika mereka menghadapi Kroasia. Peluang lebih kecil, yakni 33 persen jika itu adalah Argentina yang dihadapi di Stadion Lusail pada 18 Desember.

Apakah warga Maroko percaya?

Penggemar Maroko yang terpesona dengan penampilan timnya tentu percaya bahwa mereka di puncak kejayaan. 

Puluhan ribu pendukung tiba di Qatar menjelang pertandingan babak 16 besar Atlas Lions, sebelum perempat final. Mereka menciptakan suasana riuh selama pertandingan.

“Pertama kali [di semifinal]. Pertama kali. Wah, wah. Sejarah telah dibuat,” kata Lubna, yang datang ke Qatar dari Rabat hanya untuk perempat final melawan Portugal. “Adios Spanyol, adios Portugal, adios siapapun berikutnya. Kita bisa memenangkannya. Maroko, ya.”

“Saya masih tidak percaya. Rasanya tidak nyata bagi saya,” kata Hassan Fadlaoui, 39 tahun. “Ini merupakan perjalanan yang luar biasa bagi kami dalam beberapa minggu terakhir ini … sesuatu yang membuat banyak orang merasa lebih baik.”

Reem, Najma dan Lubna adalah tiga suporter Maroko lainnya yang melakukan perjalanan ke Doha hanya untuk pertandingan melawan Portugal.

“Kami akan kembali besok pagi, tapi kami akan kembali untuk semifinal. Pekerjaan bisa mengambil kursi belakang. Di Maroko, tidak ada yang peduli. Kami semua sedang demam Piala Duni,.” kata Reem.

“Saya pikir kita bisa melakukan apa saja sekarang,” kata Lamia dari Casablanca. “Bagi saya, Piala Dunia sudah dimenangkan. Maroko mencapai sejauh ini di turnamen, ini berarti seluruh dunia bagi saya. Menang atau tidak di semifinal, hati telah dimenangkan.”

“Semua kebahagiaan dunia digabungkan dalam hasil ini. Kami semua sangat, sangat, sangat bahagia, ”teriak sekelompok penggemar Maroko di Education City Stadium setelah kemenangan melawan Spanyol.

“Kami selalu yakin akan menang [melawan Spanyol]. Karena kami dari Maroko, kami adalah singa,” kata Iman, dari Casablanca tetapi tinggal di Qatar, mengacu pada julukan tim Atlas Lions.

“Saya sangat, sangat bangga menjadi orang Maroko sekarang, wow, wow, wow. Luar biasa, ini perasaan terbaik di dunia saat ini,” kata Khadija. “Saya tidak sabar menunggu pertandingan berikutnya. Kami tinggal di Qatar. Kami tidak akan pulang.”