– Sebuah insiden kecil melibatkan Joan Mir dengan Marc Marquez di MotoGP Portugal. Mir mengaku, dia memang harus agresif karena start dari belakang.

Juara dunia MotoGP 2020 itu memulai balapan di Portimao dari posisi kesembilan, sedangkan Marquez tiga grid di depannya. Setelah lampu hijau menyala, kedua pebalap terlibat kontak di Tikungan 11 pada putaran pertama ketika Mir bermanuver untuk merangsek ke posisi ketiga.

Senggolan itu kembali terjadi, kali ini di Tikungan 3, pada putaran berikutnya. Marquez menyeruduk bagian belakang motor Joan Mir, tapi untungnya kedua pebalap tetap bisa mengendalikan tunggangannya.

Insiden ini terjadi setelah Mir ngamuk karena ditempel ketat Marquez di sesi kualifikasi. Pebalap Suzuki itu menyebut, taktik Marquez berbahaya.

Pada prosesnya, Mir berhasil naik podium ketiga MotoGP Portugal dengan selisih nyaris lima detik dari Fabio Quartararo, sang pemenang. Marquez menandai comeback-nya setelah hampir setahun absen dengan finis ketujuh.

“Di putaran-putaran pertama, memang benar kami memiliki momen di sana [di Tikungan 11],” ucap Mir kepada Motorsport. “Aku ingin menyalip dan kemudian dia menutup jalurnya dan kemudian sudah terlambat bagiku. Kemudian kami bersenggolan.”

“Memang benar bahwa aku merasakan sebuah senggolan di putaran berikutnya dan aku tidak tahu kalau itu Marc. Jadi sekarang aku tahu bahwa Marc yang melakukannya.”

“Untuk start di posisi sembilan berarti ini [salipan terjadi]. Kalau aku tidak bisa menciptakan waktu putaran di kualifikasi, aku harus melakukan start-start ini. Ya beginilah. Kalau kami ingin bertarung untuk gelar juara dunia dan kami tidak [start] di baris pertama maka kami harus agresif. Aku sih lebih memilih start di barisan terdepan,” simpul Joan Mir terkait insidennya dengan Marc Marquez.