BolaGila – Sosok Yudi Kurniawan boleh jadi bisa menjadi salah satu contoh bagi kebanyakan anak muda di zaman kekinian.
“Saya atlet olahraga e-sports,” kata lelaki kelahiran Jakarta ini menegaskan.
Pada Selasa (22/1/2019), Yudi menjadi salah satu narasumber untuk perhelatan kegiatan Indonesian E-sports Games (IEG) pada 26-27 Januari 2019 di Hall A JCC berhadiah total Rp 570 juta memperebutkan Piala PKPI.
Rencananya, kegiatan itu dimulai pukul 10.00 WIB. “”Berakhir sampai dengan jam sepuluh malam,” tutur Ketua Umum PKPI Diaz Hendropriyono dalam kesempatan itu.
Olahraga e-sports, bisa dianggap sebagai cabang olahraga baru di Indonesia.
Umurnya pun sejak diresmikan pada pertengahan 2018 terbilang muda.
Namun begitu, sejak pemerintah mengakui olahraga e-sports adalah bagian dari pengembangan dari program Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), e-sports digadang-gadang bakal menjadi lapangan pekerjaan baru dan pendulang uang.
Apalagi, jumlah pemain games yang menjadi inti dari olahraga e-sports kian bertambah. “Di Indonesia, ada lebih dari 43,7 juta gamers,” imbuh Diaz.
Lebih lanjut, Yudi menuturkan pengalamannya memilih perjalanan hidup sebagai atlet olahraga e-sports.
“Awalnya, saya main game cuma hobi,” tutur pemilik tanggal lahir 10 Januari 1988 itu.
“Lama kelamaan, kok saya bisa menang,” ujarnya. “Ya udah, dari situ saya memutuskan jadi atlet,” kata lulusan Fakultas Ekonomi Manajemen Universitas Tarumanegara Jakarta itu.
Tercatat, sejak 2010, Yudi resmi menjadi atlet e-sports profesional.
“Saya dikenal dengan nickname XCN KuRN,” ujarnya.
Menjalani hidup sebagai atlet profesional, kini adalah keseharian Yudi.
“Kayak atlet profesional sepak bola aja kok,” ujarnya.
Yudi mengisahkan, bersama dengan para atlet e-sports lainnya, dirinya tinggal di lokasi tertentu.
“Seperti base camp aja. Kami makan dan tidur di sini,” ungkapnya.
“Sehari, biasanya para atlet berlatih delapan jam sehari,” kata pecinta kuliner ini.
Saat ini, kompetisi tetap olahraga e-sports juga kian marak. Salah satu kompetisi besar adalah IEspL (Indonesia E-sports League).
Dari kompetisi macam itulah, atlet olahraga e-sports mendapatkan penghasilan berupa uang.
Menurut pengalamannya, rata-rata atlet olahraga e-sports mendapat gaji dari klub di kisaran Rp 3 juta hingga Rp 8 juta per bulan.
Jumlah itu bisa makin besar dan berlipat ganda.
Tambahan seperti itu biasanya didapat atlet dari para pengembang aplikasi olahraga e-sports (vendor).
“Atlet kan bisa jadi endorser (duta aplikasi olahraga e-sports) atau bintang iklan dari vendor. Nah, jumlahnya bisa mencapai ratusan juta,” pungkas Yudi Kurniawan.
Jadi, tunggu apa lagi? Mau dapat banyak duit? Jadi atlet e-sports aja!