BOLAGILA, Jakarta Digital motorsport telah ditetapkan oleh Federasi Automobil Internasional (FIA) sebagai salah satu cabang olahraga resmi sejak tahun 2018 silam. Dengan kata lain, pembalap yang berkiprah dalam digital motorsport tersebut sudah diakui sebagai seorang atlet esport.

Menariknya, olahraga digital motorsport ini dapat membuka kesempatan bagi siapa saja, tanpa mengenal batasan usia bagi mereka pencinta otomotif untuk merasakan atmosfer balap yang sesungguhnya, bahkan bisa menjadi atlet pembalap digital berprestasi nasional hingga internasional. 

Selain sebagai olahraga yang kompetitif, digital motorsport juga dapat menjadi alat sosialisasi simulator balap. Pasalnya, digital motorsport dapat menjadi sebuah wadah pengenalan dan pembelajaran terkait dengan bagaimana menjadi pembalap serta safety driving dalam berkendara.

Tak hanya itu, digital motorsport juga dapat menjadi sarana bagi masyarakat luas yang belum bisa mengemudi secara langsung untuk dapat melakukan praktek berkendara mobil di jalanan secara virtual di simulator digital motorsport.

Kejuaraan Digital Motorsport di Indonesia

Beberapa waktu silam, Lembaga Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar Kejuaraan Menpora Sim Racing Championship 2023. Kejuaraan seleksi pembalap nasional digital motorsport tersebut diinisiasi LPDUK bekerja sama JMX Phantom.

Kejuaraan tersebut digelar untuk menentukan dua pembalap digital yang akan mewakili Indonesia untuk Asia Pacific Motorsport Championship 2023 di Sepang Malaysia, 28 September yang lalu.

Menteri Pemuda dan Olahraga, Dito Ariotedjo pun mengapresiasi upaya cepat LPDUK dalam mengoptimalisasikan aset-aset yang dimiliki, salah satunya simulator balap mobil.

“Saya ingin aset LPDUK kita, salah satunya simulator racing ini dioptimalkan. Karena ini adalah salah satu aset untuk mendorong ekosistem sport industry khususnya otomotif. Dan (kegiatan seperti) ini bisa melahirkan atlet-atlet esport maupun untuk formula,” ujarnya.

Selain itu, Dito juga menyebut bahwa potensi balap mobil digital sangatlah besar. Pasalnya, dalam esport digital motorsport, pemerataan kekuatan lebih terjamin dan tidak ada ketimpangan dari mesin atau mobil yang digunakan.

“Merata karena software dan secara potensi kita ketahui bahwa anak-anak muda kita ini di esports sangat unggul. Jadi menurut saya bisa dilatih dan juga dikelola persiapan mentalnya,” sebutnya.

“Saya berharap para pembalap lokal Indonesia bisa berprestasi, khususnya menjadi pembalap yang menembus kancah internasional,” jelas Dito.

Wadah Digital Motorsport di Indonesia

Di Indonesia sendiri, terdapat sebuah wadah yang menaungi digital motorsport tersebut, yakni P1 Akademi Digital Motorsport Indonesia (ADMI). P1 ADMI merupakan akademi balap virtual  pertama di Indonesia yang merupakan hasil kerja sama dari Ikatan Motor Indonesia (IMI) dengan  Lembaga Pengelolaan Dana dan Usaha Keolahragaan (LPDUK) Kementerian Pemuda dan Olahraga.

Seperti diketahui, akademi tersebut adalah yang pertama di Asia. P1 ADMI dibuka pertama kali pada tahun 2020 silam. Namun, P1 ADMI sempat hiatus di tahun 2021 dikarenakan Pandemi Covid-19. Dan di tahun 2023, P1 ADMI pun kembali hadir untuk mengobati rasa rindu pencinta otomotif di Indonesia.

P1 ADMI akan membuka luas jaring peminat olahraga otomotif dengan biaya lebih murah serta mendapatkan pendidikan dari dasar hingga mahir. Hal itu dilakukan guna membantu para pencinta otomotif untuk berkiprah di jenjang berikutnya secara jauh lebih mudah karena sudah memiliki dasar yang kuat.

Ketua IMI, Bambang Soesatyo menilai bahwa ADMI dapat menjadi wadah pendidikan dan pembibitan kepada para pembalap atau masyarakat umum agar bisa lebih mengenal dan memulai balapan maupun safety driving atau safety riding melalui simulator.

“Kehadiran ADMI sangat berguna sebagai tempat latihan para pembalap riil maupun pembalap virtual,” ujarnya beberapa waktu silam.