BOLAGILA– Nyeri payudara umumnya kerap dialami wanita selama siklus menstruasi berlangsung. Hal ini wajar lantaran saat menstruasi tubuh mengalami berbagai respons perubahan hormon. Kondisi ini dapat hilang dengan sendirinya seiring dengan berakhirnya periode menstruasi tersebut.
Meski demikian, beberapa wanita ada yang mengalami nyeri payudara di luar siklus haid. Lantas, kenapa payudara terasa nyeri? Kondisi ini sebenarnya tidak selalu berhubungan dengan kanker. Untuk itu, simak penjelasannya melalui artikel berikut ini.

Nyeri Payudara
Di dunia medis, nyeri payudara disebut mastalgia. Pada kondisi ini, rasa nyeri pada payudara bisa ringan hingga berat dengan waktu yang konstan atau hanya terjadi sesekali.

Mastalgia adalah salah satu keluhan paling umum yang banyak dialami wanita usia 15-40 tahun (usia subur). Mastalgia biasanya terjadi pada wanita 2-3 hari menjelang periode menstruasi, tetapi ada juga yang terus berlanjut sepanjang siklus. Kondisi ini disebabkan oleh perubahan hormon saat menstruasi.

Nyeri payudara dapat terjadu pada pria dan wanita. Pada pria, nyeri payudara disebut ginekomastia yang dapat terjadi pada satu atau kedua payudara.

Jenis Nyeri Payudara atau Mastalgia
Dikutip dari National Library of Medicine, terdapat 3 jenis maltagia, yaitu sebagai berikut:

Mastalgia Siklik
Nyeri payudara yang berhubungan dengan siklus menstruasi akibat perubahan hormonal. Pada mastalgia siklik, rasa nyeri meningkat beberapa hari sebelum menstruasi, kemudian mereda dalam beberapa hari setelah menstruasi. Mastalgia siklik juga dapat dialami oleh wanita pramenopause.

Mastalgia Non Siklik
Nyeri payudara yang tidak berhubungan dengan siklus menstruasi dan perubahan hormonal. Mastalgia siklik disebabkan oleh perubahan anatomi internal, cedera, pembedahan, infeksi, kista payudara atau fibroadenoma.

Rasa nyeri pada mastalgia jenis ini biasanya terjadi secara konstan serta kemungkinan besar menyerang wanita usia 30-50 tahun.

Mastalgia Ekstramammaria
Mastalgia ekstramammaria merupakan nyeri payudara yang disebabkan oleh organ lain di luar payudara seperti jantung, paru-paru, dinding dada (kostokondritis), lambung, dan kerongkongan.

Nyeri payudara ini seolah-olah terasa dari jaringan payudara. Padahal sebenarnya ini merupakan nyeri di bagian lain yang menjalar ke payudara.

Kenapa Payudara Terasa Nyeri?
Sejumlah faktor bisa menjadi penyebab kenapa payudara terasa nyeri. Berikut ini beberapa penyebab yang mungkin mendasarinya.

1. Perubahan Hormon
Dikutip dari situs Healthline, tubuh wanita mengalami serangkaian perubahan hormon yang dipengaruhi oleh siklus menstruasi setiap bulannya. Perubahan hormon inilah yang menyebabkan kenapa payudara terada nyeri. Umumnya, sekitar 50 persen dari semua wanita udai 30 tahun ke atas mengalami hal ini.

2. Mastitis
Nyeri payudara juga bisa disebabkan oleh mastitis, yaitu infeksi yang muncul pada jaringan payudara. Wanita yang sedang menyusui umumnya rentan terserang kondisi ini.

Mengutip dari National Health Service UK, mastitis disebabkan oleh penumpukan ASI pada wanita yang sedang menyusui. Mastitis tidak hanya membuat payudara terasa nyeri, tetapi juga bisa menimbulkan bengkak, gatal, hingga demam. Mastitis dapat berkembang menjadi komplikasi jika tidak ditangani segera ditangani.

3. Obat-obatan
Sejumlah obat yang berhubungan dengan hormon dapat menimbulkan pembengkakan pada jaringan payudara. Ini juga bisa mengakibatkan kenapa payudara terasa nyeri.

Bagi penderita penyakit jantung, obat yang diresepkan untuk kondisi jantung dan kardiovaskular juga dapat menimbulkan nyeri pada payudara. Nyeri ini berasal dari dinding dada.

4. Abses Payudara
Abses payudara merupakan tanda adanya infeksi jaringan pada payudara. Kondisi ini disebabkan komplikasi mastitis yang tidak segera ditangani dengan baik.

Meski demikian, abses payudara bisa juga berkembang pada orang yang tidak menyusui. Ini bisa disebabkan oleh berat badan yang berlebih serta puting yang tertusuk.

5. Kista Payudara
Kista payudara merupakan kantung cairan pada payudara yang bisa membengkak maupun menyusut sepanjang siklus menstruasi.

Dilansir dari Healthline, kista payudara sangat umum terjadi. Peneliti memperkirakan antara 70 hingga 90 persen wanita akan memiliki kista payudara selama hidup.

6. Tumor Payudara
Tumor payudara bisa bersifat jinak hingga kanker. Tumor payudara jinak jarang menimbulkan rasa sakit. Sementara itu, tumor payudara kanker dapat menimbulkan rasa nyeri pada payudara jika sedang meradang. Rasa nyeri pada payudara ada kemungkinan menandakan tumor atau kanker.

7. Cedera Payudara
Cedera pada payudara bisa menjadi penyebab kenapa payudara terasa sakit. Jika ada kemerahan, bengkak, atau perubahan warna pada payudara, maka bisa jadi payudara sempat memar.

8. Ukuran Bra
Bra yang terlalu ketat atau terlalu longgar dapat membuat payudara terasa tidak nyaman bahkan menimbulkan rasa nyeri. Ukuran bra yang tidak sesuai dapat menekan payudara atau membuat payudara tidak tertopang dengan baik.

9. Kehamilan
Pada masa kehamilan, payudara akan tumbuh dan meregang untuk persiapan menyusui setelah melahirkan. Peningkatan aliran darah ke dada yang disebabkan oleh lonjakan hormon menjadi penyebab kenapa payudara terasa nyeri.

10. Menopause
Nyeri payudara juga bisa terjadi para orang yang memasuki masa menopause. Perubahan kadar hormon estrogen dan progesteron menjadi penyebab umum nyeri payudara muncul selama perimenopause dan menopause.

11. Pubertas
Pada masa pubertas, normalnya payudara akan mulai berkembang. Benjolan kecil yang dikenal dengan kuncup payudara akan tumbuh di bawah puting dan areola. Tumbuhnya payudara ini bisa menimbulkan rasa nyeri, gatal, dan kesemutan.

Cara Mengatasi Kenapa Payudara Terasa Nyeri
Setelah mengetahui penyebab kenapa payudara terasa nyeri, berikut ini beberapa cara mengatasi nyeri payudara dalam intensitas ringan:

Menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) topikal.
Kurangi dosis terapi hormon menopause.
Hindari konsumsi obat-obatan yang berpotensi menyebabkan nyeri payudara.
Istirahat yang cukup
Olahraga teratur untuk meningkatkan sirkulasi jaringan payudara.
Mengenakan bra yang nyaman dengan penyangga ekstra.
Kompres hangat untuk meredakan nyeri.
Batasi konsumsi kafein. Beberapa penelitian menunjukkan membatasi konsumsi kafein dapat mengurangi nyeri pada payudara
Konsumsi makanan rendah lemak dan tinggi serat. Sebuah penelitian menunjukkan makanan rendah lemak dan tinggi serat, seperti sayuran hijau dapat menurunkan potensi kanker payudara.
Mengonsumsi minyak bunga mawar, sebab dapat menyeimbangkan asam lemak dalam sel payudara.
Minum vitamin E guna memperbaiki gejala payudara terasa sakit pada pengidap payudara siklik.
Jika nyeri masih berlanjut tanpa ada perbaikan atau makin buruk, jangan segan ke dokter ya. Nyeri payudara tidak selalu berhubungan dengan kanker, namun tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan.

Apalagi jika nyeri payudara disertai benjolan payudara atau perubahan puting. Semoga artikel ini bermanfaAT